Sabtu, 30 Januari 2010

Database HA Solution: xkoto GRIDSCALE

Halo semuanya, pada posting kali ini saya akan membahas mengenai salah satu solusi HA untuk service database yang cukup terkenal yaitu xkoto GRIDSCALE. Dan berikut ini adalah arsitekturnya.

Arsitektur xkoto GRIDSCALE 

Adalah sebuah teknologi HA yang menggunakan teknik Database Virtualization untuk menjamin Continuous Availability pada service database. Berikut ini adalah poin-poin penting yang ada pada GRIDSCALE:

1.       Dikhususkan menangani database

2.       Berada terpisah dengan server database

3.       Menggunakan konsep multiple copy

4.       Server-server yang ditangani oleh GRIDSCALE dapat heterogenus baik dalam segi Operating System maupun Database Server (misalkan: server 1 menggunakan DB2 dalam Linux, server 2 menggunakan Oracle dalam HP UX dan server 3 menggunakan SQL Server dalam environment Windows)

5.       Juga berfungsi sebagai load balancer

6.       Performa database akan berbanding lurus dengan jumlah database server yang digunakan, terutama untuk database read-intensive application

7.       Seluruh database server yang ditangani oleh GRIDSCALE adalah aktif

8.       Database server yang ditangani GRIDSCALE dapat dipisahkan secara geografis untuk scenario DR

9.       Server GRIDSCALE dapat berjumlah 2 buah (active-passive) untuk lebih menjamin HA

10.   Dari sisi client, server GRIDSCALE tampak sebagai satu buah server yang melayani seluruh aplikasi

11.   Aplikasi tidak perlu tahu berapa banyak server yang digunakan, melainkan hanya perlu mengakses server GRIDSCALE untuk mendapatkan seluruh data. Sehingga tidak akan ada perubahan dari sisi user application

Cara kerja xkoto GRIDSCALE:

1.       Dari sisi client, GRIDSCALE tampak seperti sebuah database server

2.       Saat terdapat aplikasi yang melakukan Read/SELECT, GRIDSCALE akan memilih (dengan algoritma tertentu) database server mana yang dapat menyajikan data up-to-date dengan waktu tercepat

3.       Saat terdapat aplikasi yang melakukan Write (INSERT, UPDATE, DELETE atau DDL), GRIDSCALE akan melakukan replicate statement tersebut untuk kemudian diberikan kepada seluruh server yang ditangani oleh GRIDSCALE. Untuk kejadian seperti ini, GRIDSCALE dapat dikonfigurasi untuk bekerja synchronous maupun asynchronous:

a.       Synchronous

GRIDSCALE akan menunggu untuk seluruh server memberikan respon bahwa statement telah selesai dieksekusi lalu memberikan respon kepada application. Jika terdapat server yang gagal melakukan eksekusi, GRIDSCALE akan melakukan Rollback untuk server lain yang berhasil melakukan eksekusi dan memberikan respon gagal kepada application

b.      Asynchronous

GRIDSCALE tidak menunggu seluruh server memberikan respon berhasil untuk memberikan respon berhasil kepada application melainkan hanya perlu menunggu server yang paling awal memberikan respon sukses. Hal ini dilakukan untuk memberikan waktu eksekusi yang lebih singkat dalam mengeksekusi

Mungkin anda akan merasa penasaran mengenai bagaimana interface GRIDSCALE pada saat anda ingin melakukan administrasi dari sistem. Untuk itu, berikut ini adalah beberapa screenshot dari GRIDSCALE Management Console:


Dashboard


Cluster Administration

 Cukup menarik bukan?. Karena console tersebut berbasis web, anda tidak perlu melakukan installasi pada komputer client dimana anda akan melakukan administrasi untuk sistem tersebut.

Isi dari postingan ini saya kutip dari artikel “TECHNICAL WHITEPAPER GRIDSCALE® DATABASE VIRTUALIZATION SOFTWARE” yang disediakan oleh xkoto. Saya rasa cukup sekian postingan kali ini, jika anda memiliki pertanyaan, saran, atau kritik, silahkan sampaikan melalui komentar atau email: adie_ndonk@yahoo.co.id.  

 

Thanks & Regards,

Adhie Indi Arysanto.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar