Pada kesempatan kali ini, saya akan membahas tentang solusi HA/DR yang diluncurkan oleh produsen software yang tidak asing bagi kita yaitu Microsoft Cluster Server (MSCS).
HA system yang satu ini agak berbeda dengan HA system yang lain, karena menggunakan konsep failover availability, namun kedua server dapat bersifat aktif dan dapat berfungsi sebagai load balancer. Setiap server (dalam MSCS disebut dengan Node) tidak harus identik, dan dapat berbeda baik dalam hal processing speed, physical memory, bahkan hard drive configuration. Sayangnya, HA system ini tidak dapat dikonfigurasi untuk Disaster Recovery plan. Hal ini dapat disebabkan oleh adanya Shared Storage yang hanya dapat menggunakan SCSI Shared-Storage Bus.
Dalam system MSCS, setiap cluster terdiri dari:
1. Node (server)
Dapat berjumlah 1 (Virtual Only Solution/no failover) atau maksimal 2 buah komputer server yang saling terhubung melalui private network. Dalam masing-masing node terdapat group dan resources:
· Group (virtual server)
Dalam MSCS, client tidak perlu tahu di node mana proses yang mereka berikan dieksekusi. Client akan mengenali group sebagai virtual server dimana aplikasi mereka berjalan.
· Resource
Sebuah resource adalah aplikasi atau tool lainnya yang terinstall dalam sebuah node. Di dalam masing-masing group terdapat satu atau lebih resource. sebuah resource hanya dapat ditempatkan di satu host dalam satu waktu, namun dapat dilakukan konfigurasi untuk failover.
2. Shared disk/storage
Dalam masing-masing node terdapat satu atau lebih shared storage yang digunakan untuk menyimpan mission critical data. Saat ini, MSCS hanya mendukung SCSI Shared Storage Bus.
3. Private network
Adalah jaringan TCP/IP yang digunakan oleh masing-masing node untuk berkomunikasi, baik dalam mentransmisikan heartbeat maupun melakukan sinkronisasi antar node. Microsoft sangat menyarankan penggunaan lebih dari satu private network untuk mengurangi adanya single point of failure dalam cluster.
4. Public network
Adalah jaringan TCP/IP yang menghubungkan antara client dengan masing-masing cluster server.
Beberapa model cluster yang dapat digunakan dalam merencanakan implementasi MSCS:
A. High Availability with static load balancing
Pada model ini, masing-masing node terpasang group yang saling berbeda satu sama lain. Pada gambar terlihat node 1 terdapat “FilePrint group1” dan pada node 2 terdapat “FilePrint group2”. Untuk mengantisipasi failover, maka pada node 1 disediakan tempat dan dilakukan konfigurasi untuk melakukan takeover saat node 2 mengalami failure ataupun kelebihan load. Hal yang serupa juga terdapat pada node 2.
Dalam mengimplementasikan model ini, perlu diperhitungkan antara beban yang akan dialami masing-masing node dengan sumber daya yang dimiliki oleh masing-masing node, agar seluruh group dapat berjalan dengan baik saat melakukan takeover (seluruh group akan berjalan dalam satu node).
B. “Hot Spare” Solution With Maximum Availability
Model ini serupa dengan konsep yang dimiliki oleh Neverfail, hanya saja berbeda pada sistem virtualisasi dan adanya shared storage sehingga tidak dapat digunakan untuk Disaster Recovery Plan.
C. Partial MSCS Solution
Hampir sama dengan model sebelumnya (Hot Spare), hanya saja tidak semua group yang ada dalam node diberikan alokasi untuk failover pada node lainnya.
D. Virtual Server Only Solution (no Failover)
Dalam model ini, failover tidak dimungkinkan. Sehingga MSCS hanya berfungsi untuk melakukan restart aplikasi (setelah recovery dilakukan).
E. Hybrid Solution
Model ini adalah gabungan dari 2 model sebelumnya yaitu High Availability with Static Load Balancing dan Partial MSCS Solution.
Secara keseluruhan, MSCS memiliki beberapa kelebihan dan kekurangan antara lain:
A. Kelebihan:
· Dapat diimplementasikan dalam berbagai macam model sesuai dengan kebutuhan
· Pada beberapa model dapat berfungsi sebagai load balancer
· Kedua node tidak harus identik, sehingga dapat menghemat investasi
· Kedua node dapat bersifat aktif
B. Kekurangan:
· Hanya didukung oleh sistem operasi Windows NT Server, Enterprise Edition
· Harus menggunakan Shared Storage dengan interface SCSI Shared-Storage Bus
· Tidak dapat digunakan dalam DR plan
Screenshot MSCS Cluster Administrator:
Untuk anda yang memiliki datacenter dengan homogeneus platform (Ms Windows) mungkin solusi ini dapat dijadikan pertimbangan karena fleksibilitas dalam menentukan model cluster yang ingin diimplementasikan.
Isi dari postingan ini saya kutip dari dokumentasi MSCS yang disediakan oleh Microsoft. Saya rasa cukup sekian postingan kali ini, jika anda memiliki pertanyaan, saran, atau kritik, silahkan sampaikan melalui komentar atau email: adie_ndonk@yahoo.co.id.
Thanks & Regards,
Adhie Indi Arysanto.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar